Pemilu sebagai agenda pembangunan politik lima tahunan bagi bangsa Indonesia mendapatkan atribut keren, yaitu pesta demokrasi. Tepatkah disebut pesta? Pesta bermakna ’perjamuan makan minum (bersuka ria dan s.ebagainya); perayaan’, sehingga ada bentuk pesta bujang, pesta dansa, pesta kawin, pesta panen, pesta olahraga. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesiatidak ditemukan bentuk turunan ”pesta demokrasi”.Namun ada lagu yang kembali bergema, terutama di RRI dan kegiatan yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu. Pemilihan umum telah memanggil kita/Sluruh rakyat menyambut gembira/Hak demokrasi Pancasila/Hikmah Indonesia merdeka/Pilihlah wakilmu yang dapat dipercaya/Pengemban ampera yang setia/Di bawah Undang-Undang Dasar ’45/Kita menuju ke pemilihan umum. Pemilihan umum tahun ini berbeda dengan pemilu sebelumnya, karena pelaksanaan pemilu berbarengan dengan pilpres. Hal ini menyebabkan pemilihan calon wakil rakyat menjadi kesilep oleh hiruk-pikuk kontestasi capres dan cawapres yang menegangkan dan menakutkan. Ada pernyataan ”perang”: perang badar dan people powerdan pernyataan dan kata-kata kasar, seperti ndhasmu, bajingan, ibu pertiwi diperkosa, tanah negara dikuasai segelintir orang, bangsa Indonesia 2030 bubar, partai setan. Bagaimana bisa ”sluruh rakyat bisa menyambut pemilu dengan gembira” bila mendapatkan informasi yang simpang siur penuh pesimisme. Menggugah optimisme tidaklah mudah bagi mereka yang sudah dicekoki berita bohong dan hoaks, apalagi dengan embel-embel tidak masuk surga. Ada hal menarik yang perlu diungkap, karena perempuan ternyata tidak dianggap penting dan tidak ”seksi” bagi capres dan cawapres, termasuk oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara pemilu. Hal ini bisa dibuktikan dengan lima debat capres dan cawapres tidak ada tema yang menyangkut keberadaan perempuan (dan anak). Bisa kita lihat tema debat capres dan cawapres, yaitu (1) Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme, (2) Energi, Pangan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, dan Infrastruktur, (3) Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sosial, Budaya, (4) Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan, Keamanan, serta Hubungan Internasional, dan (5) Ekonomi, Kesejahteraan Sosial, Keuangan dan Investasi, Perdagangan dan Industri. Tema pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak selama ini tidak pernah disentil bahkan cenderung diabaikan. Ada satu partai politik yang menyuarakan isue perempuan, yaitu antipoligami ternyata mendapatkan perundungan dalam berbagai bentuk. Wajah cantuk dan bersuara lantang kelihatannya tidak dibutuhkan oleh khalayak. Yang heboh justru emak-emak rempong yang menyebarkan berita bohong yang dipelopori oleh tokoh perempuan yang dua puluh tahun lalu sangat terhormat dan bermartabat kemudian salah kiblat sehingga dihujat dan dicampakkan. Kelihatannya perempuan harus berjuang sendiri untuk mendapatkan martabatnya. Berjuang menjadi legislator yang tangguh tidak cukup dengan wajah cantik, namun harus cerdas dan cerdik. Selama ini partai politik menempatkan perempuan semata-mata hanya sebagai pemenuhan peraturan Undang-Undang terkat dengan keterwakilan perempuan. Perempuan selalu menjadi korban dua kali: seperti kasus penganiayaan siswa SMP di Kalimantan dan calon pendeta korban pembunuhan di Sematera Selatan. Media menjadikan mereka korban kedua kalinya, dengan membeberkan nama dan kronologis kejahatan yang menimpanya secara vulgar, sedangkan para pelaku ditutupi dengan inisial dan penutup wajah. Apakah perempuan harus ditempatkan sebagai ”sudah jatuh tertimpa tangga”? HAM kelihatannya kurang berpihak kepada para korban. Semoga ”seksi” tidak sekadar dimaknai sebagai ’merangsang rasa birahi (tentang bentuk badan dan sebagainya)’ melainkan memaknai seksi sebagai ’sesuatu yang menarik dan layakdiperhitungkan serta diperjuangkan’. Saatnya para perempuan berjuang dan memperjuangkan nasibnya melalui berbagai jalur dengan bersinergi dan berjejaring, sehingga ibu pertiwi dan ibu Kartini tersenyum bahagia karena kaumnya menjadi berani, tangguh, cerdas, bermartabat, tanpa meninggalkan kelembutan seorang ibu.
Dra. Agnes Adhani, M.Hum
Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Unika Widya Mandala Madiun
You have a way of explaining complex topics in a straightforward and easy to understand manner Your posts are always a pleasure to read
From the bottom of my heart, thank you for being a source of positivity and light in this sometimes dark and overwhelming world
Leave a comment and let us know what your favorite blog post has been so far!
Thank you for consistently producing such high-quality content.
Reading The Writing is like finding an oasis in a desert of information. Refreshing and revitalizing.
Delightful read. The passion is visible, or at least, very well faked.
a moan is “a long,low sound made by a person expressing physical or mental suffering or sexual pleasure”; and to scream is “to make a loud high cry because you are hurt,人形 えろ
but rather involves an inner psychological transformation in which so-called feminine qualities such as emotionality, intuition,エロ ラブドール
I look forward to your future articles,”Your article on [specific topic] was a remarkable example of clarity and depth in analysis.ラブドール
また、一番のデメリットとなるのが高い商品金額ですダッチワイフ幼女や小学生タイプと比べるとサイズが大きくコストもかかっているので、販売されているドールはどの商品でも高額な物が多いです。
ラブドール 中古This purchase has been extremely satisfying,and I highly recommend Ultimate Love Dolls for anyone seeking a high-quality,
Your perfect doll is just a click away,中国 エロand com is here to make that dream a reality.
ラブドールThank you for making this topic so engaging and easy to grasp.Your article on [specific topic] is incredibly relevant and timely.
com is a favorite among many customers.The combination of superior quality,美人 セックス
I’ve seen a forum in which hundreds of men talk about how they loved having sex with their mother,they loved what she did,ダッチワイフ
But with my husband it becomes personal.オナドールI say to myself,
初音 ミク ラブドールWhile broken trust is not a be-all-end-all,it must be spotlighted,
ラブドール 中古colleagues at work,bosses,
and celebration.After all,エロ ラブドール
good parenting includes mutual respect for each other’s boundaries.ラブドールCaregiving is a normal outgrowth of love and is also part of healthy adult relationships.
I raise the question: What is sex? Must it be intercourse or oral sex or does early genital contact count? Maybe our statistics are broken and the rate of “ever having sex” is higher than reported.高級 ラブドールWhat we do know is that early genital contact with girls were enjoyable,
It often insures a enterprise for losses attributable to the dishonestacts of its staff.セックス ドールveri nice comment.
Think about how few people could read because they didn’t have access to reading material.ラブドールThe printing press introduced a shift in how knowledge became more widely available.
ラブドール 中古This purchase has been extremely satisfying,and I highly recommend Ultimate Love Dolls for anyone seeking a high-quality,
especially in the U.S.ラブドール 女性 用